BERITA TERBARU HARI INI – Apakah Tahu dan Tempe Aman untuk Penderita Asam Urat? Ini Jawabannya. Penderita asam urat kerap dianjurkan untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi, termasuk biji-bijian yang dikenal tinggi purin. Namun, bagaimana dengan tahu dan tempe yang berbahan dasar kedelai? Apakah makanan ini termasuk dalam daftar pantangan?
Kedelai sering kali dikaitkan dengan kandungan purin yang cukup tinggi. Meski demikian, beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa tahu dan tempe tidak memicu peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Fakta ini tentu memberi angin segar bagi penggemar tahu dan tempe, khususnya penderita asam urat.
Salah satu penelitian utama terkait hal ini diinisiasi oleh tim peneliti dari Duke-NUS Graduate Medical School dan National University Hospital. “Berdasarkan penelitian kami, kedelai bisa memiliki efek perlindungan terhadap asam urat, tapi hal ini perlu dipelajari lebih lanjut,” jelas Teng Gim Gee, konsultan senior di National University Hospital.
Penelitian Skala Besar tentang Kedelai dan Asam Urat
Dikutip pada Kamis (12/12), penelitian besar yang dilakukan di Singapura melibatkan lebih dari 50 ribu orang China. Studi ini mengamati pola makan mereka selama periode 1993 hingga 1998, kemudian dilakukan tindak lanjut terhadap status medis para peserta pada 1999-2004 dan 2006-2010.
Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi kedelai, termasuk dalam bentuk tahu dan tempe, tidak memiliki hubungan dengan peningkatan risiko asam urat. Dengan kata lain, tahu dan tempe dinilai aman untuk dikonsumsi penderita asam urat.
Bukti Pendukung dari Penelitian di Jepang dan Taiwan
Selain penelitian di Singapura, enam studi lainnya yang dilakukan di Jepang dan Taiwan juga menguatkan kesimpulan bahwa kedelai tidak meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Bahkan, kedelai disebut mampu meningkatkan ekskresi asam urat, sehingga justru berkontribusi dalam menjaga keseimbangan kadar asam urat.
Meskipun kedelai mengandung purin, penelitian ini menunjukkan bahwa efek kedelai berbeda dibandingkan dengan sumber purin lain, seperti daging merah atau biji-bijian. Hal ini menjadi bukti bahwa tidak semua makanan tinggi purin berdampak negatif pada asam urat.
Purin dan Risiko Asam Urat dari Daging Merah dan Unggas
Dalam studi yang sama, kelompok yang paling banyak mengonsumsi daging merah tercatat memiliki risiko asam urat 8 persen lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya. Angka ini meningkat signifikan pada konsumen unggas, dengan risiko mencapai 27 persen lebih tinggi.
Data ini menunjukkan bahwa faktor makanan lain seperti daging merah dan unggas justru lebih berisiko dibandingkan kedelai. Hal ini penting untuk menjadi pertimbangan dalam pola makan penderita asam urat.