BERITA TERBARU HARI INI – Harga Pasar Masih Nol Rupiah, Ini Profil Jens Raven Sukses Bawa Indonesia Juara AFF U-19 Championship 2024. Timnas Indonesia U-19 keluar sebagai juara Piala AFF U-19 atau ASEAN U-19 Boys Championship 2024 setelah menumbangkan Thailand U-19 dengan skor 1-0. Gol kemenangan Indonesia disumbang Jens Raven (17′) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin.
Ini merupakan gelar kedua Indonesia di AFF U-19 Championship ini setelah terakhir kali menjuarainya pada 11 tahun silam, tepatnya pada edisi 2013 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Timnas Indonesia U-19 keluar sebagai juara Piala AFF U-19 atau ASEAN U-19 Boys Championship 2024 setelah menumbangkan Thailand U-19 dengan skor 1-0. Gol kemenangan Indonesia disumbang Jens Raven (17′) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin.
Ini merupakan gelar kedua Indonesia di AFF U-19 Championship ini setelah terakhir kali menjuarainya pada 11 tahun silam, tepatnya pada edisi 2013 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Lantas siapa Jens Raven, pemain naturalisasi yang membawa Timnas Indonesia jadi juara Piala AFF U-19?
Profil Jens Raven
Dikutip dari Bola.com, Jens Raven lahir di Belanda pada 12 Oktober 2005. Usianya masih 18 tahun dan disebut-sebut bertinggi 188 cm, lebih besar 1 cm dari penyerang naturalisasi Timnas Indonesia, Rafael Struick.
Garis keturunan Jens Raven berasal dari neneknya yang lahir di Yogyakarta. Pada musim ini, striker bertalenta itu bermain untuk Dordrecht U-21 di Liga Belanda U-21 dengan lesakkan enam gol dari 19 penampilan.
Jens Raven kemungkinan akan diplot untuk memperkuat timnas U-20 jika lolos ke Piala Dunia U-20 2025 di Chile. Batas usia maksimal pemain yang bermain adalah kelahiran 1 Januari 2005.
Jens Raven adalah sosok striker yang potensial. Saat ini ia bermain di FC Dordercht U-21 yang berkompetisi di Eredivisie U-21. Melansit Transfermarkt, Jens Raven membukukan 6 gol dari 19 pertandingan musim ini bersama timnya.
Jens Raven belum punya nilai pasar karena masih bermain di level kompetisi U-21. gaya main Jens Raven lebih berkarakter defensive forward, yakni striker yang punya kemampuan bertahan dan menyerang sama baiknya.
Selain menjadi tembok, penyerang bertipikal defensive modern juga kerap melakukan dribling bola dengan memanfaatkan body balance dan kecepatannya. Sosok seperti ini mengingatkan publik kepada Christian Gonzales, striker tersukses di Liga Indonesia yang telat dinaturalisasi. Sementara sosok Hokky Caraka dan Ramadhan Sananta cenderung seperti finisher di lini depan yang tak banyak melakukan dribel bola.
Harga Pasar Jens Raven
Dikutip dari transfermarkt, harga pasar Jens Raven tercatat masih nol rupiah. Hal ini berbeda dengan pemain naturalisasi Timnas Indonesia lain seperti Rafael Struick yang memiliki harga pasar mencapai Rp 1,3 miliar.
Pertandingan Indonesia vs Thailand di Final Piala AFF U-19
Dikutip dari Antara, baik Timnas Indonesia U-19 maupun Thailand saling meraba-raba bentuk permainan pada 10 menit pertama. Setelah itu, Indonesia mendapatkan peluang pertama pada menit ke-13 melalui sepakan Arlyansyah Abdulmanan yang sayangnya masih diblok bek lawan sehingga datangnya bola ke gawang melemah.
Satu menit kemudian, Thailand membalas dan hampir membuka gol setelah tendangan Thanawut Phocai masih digagalkan tiang gawang.
Senjata rahasia yang sejauh ini menjadi mesin gol Indonesia, yaitu skema bola mati kembali berjalan dengan baik setelah bermula dari sepak pojok Muhammad Kafiatur pada menit ke-17, bola berhasil ditanduk tipis oleh Kadek Arel.
Sundulan Kadek lalu diteruskan oleh Jens Raven yang berada di posisi yang tepat untuk mencetak gol keempatnya pada turnamen ini dan juga membawa Indonesia unggul 1-0.
Indonesia memburu gol keduanya setelah unggul satu gol dimana pada menit ke-28, melalui aksi individu, Raven mendapatkan ruang untuk menembak. Sayangnya, tendangan striker 1,89 meter itu masih melambung.
Pada menit ke-36, pasukan Emerson Pereira mendapatkan kesempatan untuk menyamakan kedudukan melalui tendangan bebas. Namun, eksekusi Piyawat Petra yang berhasil melewati pagar hidup masih digagalkan tiang gawang.
Di akhir babak pertama, giliran Garuda Muda mendapatkan peluang yang sama. Namun, eksekusi pemain pengganti Toni Firmansyah yang menggantiikan Kafiatur yang cedera, masih melebah sehingga mudah diamankan kiper Thailand Kittipong Bunma.
Skor babak pertama pun berakhir dengan 1-0 untuk keunggulan Indonesia.
Babak Kedua Indonesia vs Thailand di Final Piala AFF U-19
Memasuki babak kedua, Indonesia kehilangan satu pemainnya lagi karena cedera setelah Welber Jardim ditarik keluar untuk digantikan Figo Dennis.
Thailand mendapatkan beberapa peluang pada 25 menit pertama. Namun, beruntung tak ada yang membahayakan gawang Ikram Algiffari.
Pada menit ke-71, Indra Sjafri terpaksa menarik keluar dua pemainnya lagi karena mendapatkan cedera setelah Raven dan Muhammad Mufli Hidayat tak sanggup melanjutkan laga dan digantikan Arkhan Kaka dan Mufdi Iskandar.
Setelah kehilangan beberapa pemainnya, tempo permainan Indonesia menurun. Sebaliknya, Thailand yang mengincar gol penyama kedudukan terus-terusan menguasai jalannya laga.
Namun, usaha Negeri Gajah Putih masih gagal membuah gol karena tak sanggup menembus pertahanan Indonesia yang kokoh. Keunggulan satu gol pun bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Indonesia berhasil menggagalkan usaha Thailand yang mengincar gelar keenamnya di Piala AFF U-19 untuk merengkuh gelar kedua setelah edisi 2013 di generasi Evan Dimas dan kawan-kawan.